Berikut aku posting tulisanku 5 tahun yg lalu, dimasa2 aku ikhtiar mencari jalan menuju mimpiku :
=================================================================================
Nov 2nd, 2008
Disebuah pameran pendidikan tinggi eropa (EHEF-European Higher Education Fair) di Jakarta.
#1. Seorang nenek berusia sekitar 70 tahun,rambut beruban dan
hanya menggunakan selendang untuk menutupi sebagian kepalanya, dandanan
nyentrik, stylish dan didampingi seorang gadis muda berusia 2o tahunan (kayanya
cucu si nenek) dengan membawa laptop. Si
nenek berjalan mendatangi seorang bule suatu institusi perguruan tinggi The
Netherlands. Dengan bahasa inggris yang fasih, beliau bertanya tentang program
pendidikan yang disediakan oleh institusi si bule tersebut. Beliau bertanya
dengan antusias, tak mengenal usia yang telah uzur. Kayanya sech si nenek
menanyakan tentang program pendidikan yang akan ditujukan kepada si cucu,yang
termanggut2 saja mendengar jawaban si bule atas pertanyaan yang dilontar si
nenek. Atau bisa jadi si nenek mencari program pendidikan yang sesuai dengan
beliau sendiri, maybe post doct atau prof.
pic source : here
#2. Seorang ibu perperawakan tinggi
besar, memakai jilbab, berumur sekitar 50 tahunan. Dengan menngunakan bahasa
inggris yang terbata2 berusaha untuk berbicara dengan representative suatu
perguruan tinggi di UK. Ibu tersebut tertarik dengan Bisnis Management Master
program di universitas tersebut. Ibu tersebut dengan hati-hati mendengarkan si
representative memberikan keterangan ttg seputar program master yang diinginkan
si ibu dan sesekali meminta si representative mengulang kembali penjelasannya.
#3. Bapak ibu perpenampilan necis dan
well looks sibuk sekali mengarahkan seorang anak untuk mengikuti suatu presentasi pendidikan
yang sedang berlangsung. Karena di kedua room sedang melakukan presetasi dari
institusi pendidikan, maka kedua orang tua tersebut memutuskan untuk membagi
kehadiran di masing2 room. Si ibu beserta sang anak hadir di presentasi France
education, sedangkan si bapak hadir pada presentasi The Netherlands Education. Dengan pembagian tersebut diharapkan bahwa
informasi dari kedua institusi tersebut yang notabene sama2 penting dapat
dijadikan informasi yang berguna bagi si anak untuk menentukan pilihan
pendidikan kedepannya.
#4. Si tampang jenius
keturunan tionghoa. Si anak ini sepertinya masih duduk di bangku SMU. Dia berjalan sendirian mengelilingi pameran yang sedang berlangsung. Dengan
antusias dia mengumpulkan segala informasi tentang bachelor degree.sepertinya
dia memilih jurusan engineering.Yup tentunya dia banyak berkutat di stand2
German edu.
#5. Dateng dengan percaya
diri yang meluap2 di dada, tak lupa menenteng gadget terbaru yang sangat
mahal di tangan. Itulah Si tajir abis (kesimpulan dari penulis aja.red) keliatan
dari tampang, baju n gadget mahalnya. Berdua saling membandinkan 2 institusi
yang mengadakan program MBA di 2 negara yang berbeda pula.Saling berargumen di
tengah lalu lalang orang yang tengah berjalan dari satu stand ke stand lainnya.
Makin banyak pula yang memandang kedua insan ini dengan tatapan mesem (senyum
yang terlau dipaksakan.red). Kayanya sech annoying banget dech si mpok n abang
tadi…
#6. Si mba2 pake gamis
sedang debat kusir di koridor luar gedung pameran. Mereka berdiskusi tentang
jurusan2 yang sesuai dengan si mbak2 tadi. The Netherlands merupakan pilihan
bagi ketiganya untuk jurusan yang mereka minati.
#7. Ada juga si mas “ikhwan”
yang berjenggot dan bercambang tipis2 sedang duduk lesehan di lantai pinggir
pameran dengan memegang buku panduan institusi yang sedang membuka stand di
tangan. Serius sekali si mas tadi memilih2 program di buku panduan tadi, yang
nantinya adalah sebagai panduan dia untuk berkeliling dari institusi satu ke
institusi lainnya yang telah dia tandai di buku tersebut.
#8. Si adek2 kuliah
bergerombol menuju stand satu ke stand lainnya. Untuk sekedar mengumpulkan
brosur atau bertanya pada si bule ataupun orang pribumi yang membantu menjaga
stand. Asik juga semangad para mahasiswa tersebut, bersama2 mereka mencari
suatu untuk masa depannya. Fisi ke depan : mendapatkan beasiswa kalo biSa untuk
melanjutkan kuliah,kalaupun tak bisa beasiswa ya pake duit ortu. hehehe
#9. Begitu pula dengan si adek2 sma
yang akan melanjutkan kuliah ke PT di luar negeri. Kalo ini kaynya sebagian
besar orang tajir dech…tapi mungkin ada juga yang engga. Berbekal prestasi dia
mencoba untuk mencari beaiswa demi masa depannya.
#10. Si pemburu goodie bag dan Si
pemburu brosur. Ada saja kedua jenis klasifikasi orang tersebut. Menarik
memang. Bekeliling stand pameran haaanyaaa untuk mengumpulkan brosur dan goodie
bag. Mungkin saja untuuuk menyingkat waktu dia melakukan hal itu, kumpulin dulu
semua brosur2 baru di rumah dia telaah satu2 jurusan2 yang sesuai dengan dia.
Prinsip efesien dan effective kayanya…
#11. Si bapak dari dikti
datang untuk memberikan presentasi beasiswa dikti. Pertamanya banyak sekali
peminat presentasi ini, sampai2 harus mengantri dan dengna sukarela berjubel2
di room presentasi. Setelah diketahui bahwa penerima beasiswa dikti hanyalah
para dosen, mulailah gerakan keluar ruangan satu2. Tetapi banyak juga yang
tetap di tempat mendengarkan si bapak atase berbicara. Beasiswa dikti untuk
dosen ini menindaklanjuti PP tentang status dosen yang mosti minimal S2 dan
besarnya beasiswa dikti Indonesia ini paling besar diantara beasiswa yang
dikeluarkan oleh Negara berkembang lainnya. Dari keterangan atase tersebut
menjadi tahulah kita bahwa sebagian besar para dosen tersebut pergi ke negeri
Jiran untuk melanjutkan study S2 mereka, alasannya simple sech karena Malaysia
menggunakan bahasa melayu, ada banyak saudara dan alasan berdagang di negeri
Jiran ???
#12. Saat presentasi suatu
institusi pemberi beasiswa, penyaji adalah Si mantan penerima baesiswa yang
baru saja kembali dari pendidikannya.
Dengan semangad dia menerangkan tata cara melamar beasisiswa tersebut
dan pengalaman dia ketika melamar beasiswa tersebut 2 tahun lalu. Dia
menjelaskan dengan antusias dan dengan kepercayaan diri yang tinggi mampu
membakar semangad audience untuk melanjutkan jejak dia sebagai penerima
beasiswa selanjutnya.
So itu hanya sebagian
cerita dari pameran pendidikan pendidikan tinggi yang berlangsung jhari ini.
Ribuan orang berjejal mengikuti pameran yang diadakan 2 hari tersebut. Tanpa
mengenal usia dan status, mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu meningkatkan
kesadaran akan pendidikan tinggi. Subhanallah, ternyata antusiasme masyarakat
Indonesia akan pendidikan begitu besar. Semoga setiap orang yang bercita2
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dikabulkan oleh Allah, agar
Negara ini bisa berdiri tegak diatas kakinya sendiri. Amin.
No comments:
Post a Comment