Friday, April 12, 2013

Enthusiasm


Berikut aku posting tulisanku 5 tahun yg lalu, dimasa2 aku ikhtiar mencari jalan menuju mimpiku :

=================================================================================

Nov 2nd, 2008

Disebuah pameran pendidikan tinggi eropa (EHEF-European Higher Education Fair) di Jakarta. 

#1. Seorang nenek berusia sekitar 70 tahun,rambut beruban dan hanya menggunakan selendang untuk menutupi sebagian kepalanya, dandanan nyentrik, stylish dan didampingi seorang gadis muda berusia 2o tahunan (kayanya cucu si nenek) dengan  membawa laptop. Si nenek berjalan mendatangi seorang bule suatu institusi perguruan tinggi The Netherlands. Dengan bahasa inggris yang fasih, beliau bertanya tentang program pendidikan yang disediakan oleh institusi si bule tersebut. Beliau bertanya dengan antusias, tak mengenal usia yang telah uzur. Kayanya sech si nenek menanyakan tentang program pendidikan yang akan ditujukan kepada si cucu,yang termanggut2 saja mendengar jawaban si bule atas pertanyaan yang dilontar si nenek. Atau bisa jadi si nenek mencari program pendidikan yang sesuai dengan beliau sendiri, maybe post doct atau prof.

pic source : here 


#2. Seorang ibu perperawakan tinggi besar, memakai jilbab, berumur sekitar 50 tahunan. Dengan menngunakan bahasa inggris yang terbata2 berusaha untuk berbicara dengan representative suatu perguruan tinggi di UK. Ibu tersebut tertarik dengan Bisnis Management Master program di universitas tersebut. Ibu tersebut dengan hati-hati mendengarkan si representative memberikan keterangan ttg seputar program master yang diinginkan si ibu dan sesekali meminta si representative mengulang kembali penjelasannya.

#3. Bapak ibu perpenampilan necis dan well looks sibuk sekali mengarahkan seorang anak  untuk mengikuti suatu presentasi pendidikan yang sedang berlangsung. Karena di kedua room sedang melakukan presetasi dari institusi pendidikan, maka kedua orang tua tersebut memutuskan untuk membagi kehadiran di masing2 room. Si ibu beserta sang anak hadir di presentasi France education, sedangkan si bapak hadir pada presentasi The Netherlands Education.  Dengan pembagian tersebut diharapkan bahwa informasi dari kedua institusi tersebut yang notabene sama2 penting dapat dijadikan informasi yang berguna bagi si anak untuk menentukan pilihan pendidikan kedepannya.

#4. Si tampang jenius keturunan tionghoa. Si anak ini sepertinya masih duduk di bangku SMU. Dia berjalan sendirian mengelilingi pameran yang sedang berlangsung. Dengan antusias dia mengumpulkan segala informasi tentang bachelor degree.sepertinya dia memilih jurusan engineering.Yup tentunya dia banyak berkutat di stand2 German edu.

#5. Dateng dengan percaya diri yang meluap2 di dada, tak lupa menenteng gadget terbaru yang sangat mahal di tangan. Itulah Si tajir abis (kesimpulan dari penulis aja.red) keliatan dari tampang, baju n gadget mahalnya. Berdua saling membandinkan 2 institusi yang mengadakan program MBA di 2 negara yang berbeda pula.Saling berargumen di tengah lalu lalang orang yang tengah berjalan dari satu stand ke stand lainnya. Makin banyak pula yang memandang kedua insan ini dengan tatapan mesem (senyum yang terlau dipaksakan.red). Kayanya sech annoying banget dech si mpok n abang tadi…

#6. Si mba2 pake gamis sedang debat kusir di koridor luar gedung pameran. Mereka berdiskusi tentang jurusan2 yang sesuai dengan si mbak2 tadi. The Netherlands merupakan pilihan bagi ketiganya untuk jurusan yang mereka minati.

#7. Ada juga si mas “ikhwan” yang berjenggot dan bercambang tipis2 sedang duduk lesehan di lantai pinggir pameran dengan memegang buku panduan institusi yang sedang membuka stand di tangan. Serius sekali si mas tadi memilih2 program di buku panduan tadi, yang nantinya adalah sebagai panduan dia untuk berkeliling dari institusi satu ke institusi lainnya yang telah dia tandai di buku tersebut.

#8. Si adek2 kuliah bergerombol menuju stand satu ke stand lainnya. Untuk sekedar mengumpulkan brosur atau bertanya pada si bule ataupun orang pribumi yang membantu menjaga stand. Asik juga semangad para mahasiswa tersebut, bersama2 mereka mencari suatu untuk masa depannya. Fisi ke depan : mendapatkan beasiswa kalo biSa untuk melanjutkan kuliah,kalaupun tak bisa beasiswa ya pake duit ortu. hehehe

#9. Begitu pula dengan si adek2 sma yang akan melanjutkan kuliah ke PT di luar negeri. Kalo ini kaynya sebagian besar orang tajir dech…tapi mungkin ada juga yang engga. Berbekal prestasi dia mencoba untuk mencari beaiswa demi masa depannya.

#10. Si pemburu goodie bag dan Si pemburu brosur. Ada saja kedua jenis klasifikasi orang tersebut. Menarik memang. Bekeliling stand pameran haaanyaaa untuk mengumpulkan brosur dan goodie bag. Mungkin saja untuuuk menyingkat waktu dia melakukan hal itu, kumpulin dulu semua brosur2 baru di rumah dia telaah satu2 jurusan2 yang sesuai dengan dia. Prinsip efesien dan effective kayanya…

#11. Si bapak dari dikti datang untuk memberikan presentasi beasiswa dikti. Pertamanya banyak sekali peminat presentasi ini, sampai2 harus mengantri dan dengna sukarela berjubel2 di room presentasi. Setelah diketahui bahwa penerima beasiswa dikti hanyalah para dosen, mulailah gerakan keluar ruangan satu2. Tetapi banyak juga yang tetap di tempat mendengarkan si bapak atase berbicara. Beasiswa dikti untuk dosen ini menindaklanjuti PP tentang status dosen yang mosti minimal S2 dan besarnya beasiswa dikti Indonesia ini paling besar diantara beasiswa yang dikeluarkan oleh Negara berkembang lainnya. Dari keterangan atase tersebut menjadi tahulah kita bahwa sebagian besar para dosen tersebut pergi ke negeri Jiran untuk melanjutkan study S2 mereka, alasannya simple sech karena Malaysia menggunakan bahasa melayu, ada banyak saudara dan alasan berdagang di negeri Jiran ???

#12. Saat presentasi suatu institusi pemberi beasiswa, penyaji adalah Si mantan penerima baesiswa yang baru saja kembali dari pendidikannya.  Dengan semangad dia menerangkan tata cara melamar beasisiswa tersebut dan pengalaman dia ketika melamar beasiswa tersebut 2 tahun lalu. Dia menjelaskan dengan antusias dan dengan kepercayaan diri yang tinggi mampu membakar semangad audience untuk melanjutkan jejak dia sebagai penerima beasiswa selanjutnya.

So itu hanya sebagian cerita dari pameran pendidikan pendidikan tinggi yang berlangsung jhari ini. Ribuan orang berjejal mengikuti pameran yang diadakan 2 hari tersebut. Tanpa mengenal usia dan status, mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu meningkatkan kesadaran akan pendidikan tinggi. Subhanallah, ternyata antusiasme masyarakat Indonesia akan pendidikan begitu besar. Semoga setiap orang yang bercita2 melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dikabulkan oleh Allah, agar Negara ini bisa berdiri tegak diatas kakinya sendiri. Amin.

No comments:

Post a Comment